Demokrat: Tidak Mengenal Sistem Oligarki Dan Tak Tertarik Ikut Campur Urusan Parpol Lain
Jakarta - DPP Partai Demokrat angkat bicara mengenai isu oligarki yang ada di
tubuh partainya. Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky
Mahendra Putra menyatakan, demokrasi di partainya berjalan dengan sangat
baik.
"Kami tidak mengenal sistem oligarki di partai kami. Selama dua puluh
tahun berdiri, kami sudah melaksanakan lima kongres, dan kami sudah
punya lima ketua umum,"kata Herzaky Dalam keterangannya, Selasa
(21/12/2021).
"Ada mekanisme pemilihan dan regenerasi kepemimpinan yang berjalan
dengan tertib dan konsisten. Begitu pula dengan kepengurusan di tingkat
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kotamadya. Ada aturan, mekanisme
pemilihan, dan masa jabatan yang jelas,"sambungnya.
Herzaky menyatakan, baik Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyomo (AHY)
maupun ketum-ketum Partai Demokrat sebelumnya terpilih melalui proses
yang sangat demokratis dan konstitusional.
"Pertama dipilih oleh para pemilik suara di Kongres. Kedua, berdasarkan
aturan dan mekanisme yang ditetapkan di Kongres, yaitu AD/ART dan
peraturan organisasi maupun ketentuan inner lainnya. Ketiga, ada ruang
demokrasi yang sangat luas untuk seluruh kader, untuk ikut serta dalam
kontestasi ketua umum selama memenuhi persyaratan,"jelas dia.
Ogah Campuri Urusan Internal Parpol Lain
Fokus Demokrat saat ini, kata Herzaky, adalah memikirkan cara membangun masyarakat, bangsa, dan Indonesia agar bisa menjadi negara maju, adil, dan makmur, siapapun pemimpinnya. Herzaky menegaskan, Demokrat tak tertarik mencampuri urusan interior parpol lain.
"Tak ada waktu dan tak perlu lah kami mengomentari urusan internal partai lain, apalagi membanding-bandingkan. Tiap organisasi tentu punya kultur dan cara sendiri. Kalau ada partai lain yang sedang melakukan refleksi atau introspeksi interior, tak perlu lah kami ikut mengomentarinya.
Bukan karakter kami membanding-bandingkan partai kami dengan partai lain, apalagi membahas urusan internal partai lain,"katanya menandaskan.
Komentar
Posting Komentar