Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Sekjen Hanura Gede Pasek Resmi Mengundurkan Diri Dari Partai Hanura

Jakarta - Gede Pasek Suardika mundur dari kursi Sekretaris Jenderal Partai Hanura . Surat pengunduran diri sebagai sekjen sudah disampaikan kepada Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang. "Saya ingin menyampaikan pengunduran diri secara terbuka sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura dan surat resmi permohonan pengunduran diri sudah saya sampaikan kepada Ketua Umum. Surat resmi ini merupakan kelanjutan penyampaian secara lisan saya kepada Ketua Umum di waktu sebelumnya," ujar Gede Pasek dalam keterangannya, Jumat (29/10). Surat pengunduran diri itu disampaikan secara resmi pada Kamis (28/10). Gede Pasek tidak menjelaskan alasan pengunduran diri sebagai Sekjen dan dari Partai Hanura. "Pengunduran diri semoga perpisahan secara organisasi bukan berarti memisahkan silaturahmi dalam kemanusiaan. Saya berdoa semoga Partai Hanura semakin berkembang dan maju ditangani oleh kader-kader lain yang saya lihat sangat banyak berpotensi dan berkualitas," ujarny

Kinerja Jokowi-Ma'ruf Memasuki 2 Tahun, Berikut Ini Catatan Dari PKS Mengenai Kinerja Jokowi-Ma'ruf

Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma' ruf Amin telah masuk 2 tahun pada Rabu 20 Oktober 2021. Selama dua tahun kepemimpinan tersebut, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan beberapa catatan terkait kinerja Jokowi-Maruf. "Ada beberapa catatan. Demokrasi itu esensi inspect and equilibriums, kualitas kontrol bergantung pada kualitas gagasan dan kuantitas kursi. Dengan koalisi super gemuk, bisa membuat kualitas kontrol melemah, tapi PKS istiqamah di kami oposisi,"kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat dikonfirmasi, Kamis (21/10/2021). Mardani menyebut, penanganan pandemi oleh pemerintah cukup baik, namun hal itu harus dibalas dengan sektor ekonomi yang melambat. "Tidak dipungkiri kinerja pemerintah dalam hal penanganan pandemi kian membaik. Tetapi kekuatan fundamental ekonomi kita terkorbankan cukup dalam karena pandemi ini. Kekuatan fiskal kita mesti cepat recuperation agar kembali regular dengan defisit m

DPR Akan Terus Mengawasi Kasus Dugaan Pmerkosaan Anak di Luwu Timur Hingga Tuntas

Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan, terkait kasus dugaan perkosaan anak di Luwu Timur, pihaknya akan mengawasi proses hukumnya hingga tuntas. Karena itu, dia berharap penyelidikan yang kini sedang diupayakan untuk dibuka kembali berjalan. Dirinya juga meminta agar memperyakan kasus di Luwu Timur ini kepada pihak Kepolisian. "Saya bersama Komisi III akan membantu korban dan mengawasi proses hukum kasus ini hingga tuntas,"kata Sahroni dalam keterangannya, Selasa (12/10/2021). Dia mengecam terkait kabar rencana ayah yang diduga perkosa tiga anaknya ingin melapor ke polisi. Politikus NasDem itu menuturkan ini sebagai bentuk intimidasi kepada korban. "Kalau memang merasa tidak bersalah ya hadapi saja proses hukumnya. Perlu diingat bahwa melapor balik tidak akan merubah fakta dan proses hukum yang sedang diselidiki kembali,"jelas Sahroni. Tak Pernah Khianati Tugas Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan angkat

Terkait Kasus Orang Dalam Azis, Novel Menyindir KPK Itu Tugasnya Bukan Menunggu Tapi Mencari Bukti

Jakarta - Soal Orang Dalam Azis, Unique Sebut KPK Tugasnya Mencari Bukan Menunggu Diberi Bukti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta dilaporkan jika memang ada orang dalam tersangka Azis Syamsuddin di lembaga antirasuah. Menanggapi respons KPK, mantan pegawai Novel Baswedan, mengaku heran. Dia tidak habis pikir sebuah lembaga seperti KPK yang justru minta dilaporkan. Sebab negara telah memberikan wewenang kepada KPK untuk mencari alat bukti, bukan menunggu diberi bukti oleh pihak lain. "KPK & Dewas diberi wewenang utk mencari bukti, bukan menunggu diberi bukti & tdk peduli,"ujar Novel dalam media sosial Twitter @nazaqitsha dikutip Rabu (6/10). Novel menyebut, selama bertugas di KPK, mantan penyidik KPK asal Polri Stepanus Robin Pattuju tak bekerja sendirian. KPK harus berani mengungkapnya. "Yg jelas Robin nggak kerja sendiri. Apa masih mau ditutupi?,"kata Novel. Sebelumnya, Dewan Pengawas (Dewas KPK) menyarankan Novel Baswedan melaporka