Sedikit Cerita Mengenai Sekolah di Kampung Nelayan Belawan

MedanMasih diselimuti pagi, tatkala sinar mentari belum terik. Para siswa dengan seragam merah putih kebanggannya sudah duduk manis di perahu boat. Dengan rambut yang sudah disisir rapi dan sepatu hitam sepaket dan kaos kaki putihnya. Mereka siap menuju ke sekolah dasar 068009 Kampung Nelayan Belawan Medan.

Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas siswa SD 06800. Setiap hari, sebelum berangkat sekolah sejumlah murid ada yang harus menaiki perahu boat. Rumah mereka yang terletak di atas laut, membuat mereka harus menyeberang dari rumah menuju sekolah. Biasanya mereka menumpang warga sekitar atau membayar dengan ikhlasan hati.

SD 06800 di sudut kota Medan memang berbeda dengan sekolah lainnya. Namun, di tempat inilah para murid-murid merajut impian. Menuntut ilmu di tingkat dasar.

Dinding-dinding kayu mendominasi bangunan sekolah. Lantai papan menjadi injakan setiap hari mereka untuk belajar. Dari kejauhan, kayu-kayu besar terlihat menyangga sekolah di tengah genangan air.

SD 068009 terletak di atas hulu perairan Belawan ini berdiri pada tahun 1985. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah dasar yang dibangun pemerintah.

Beberapa dinding kelas terlihat bolong di bagian tempat. Kayu-kayu lapuk di makan usia terlihat jelas menghiasi dinding sekolah. Bahkan, pada bagian bawah beberapa papan yang rusak jika diinjakpun terasa tidak kuat untuk menampung beban.

Dari halaman upacara tempat bermain, sekolah ini terlihat memprihatinkan. Kendati demikian, sekolah ini telah beberapa kali mengalami renovasi bangunan. Namun, tak diganti sepenuhnya. Hanya seperti ditambahkan papan untuk menutupi lubang-lubang dari papan yang rusak saja.

Minat belajar anak nelayan ini sangat berbeda, orang tua mereka yang sebagian besar adalah nelayan membuat mereka lebih tertarik dengan ilmu yang menyangkut kegiatan nelayan.

Umumnya hanya sedikit penduduk Desa Belawan Bahari yang mengenyam pendidikan. Rendahnya partisipasi pendidikan itu disebabkan oleh kesulitan ekonomi yang tidak memungkinkan mereka atau anak-anak mereka mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Kebutuhan pokok akan sandang, pangan, dan papan tentu jauh lebih diutamakan dibandingkan kebutuhan lainnya.

Sekolah dengan bangunan panggung ini menampung siswa kelas 1-6. Guru-guru di SD ini merupakan Pekerja Negeri Sipil (PNS) dan ada juga guru honorer. Jumlah master hanya 13, diantaranya 8 PNS dan 5 honor.

Mereka lah yang mengabdi dan yang selalu berupaya untuk memberikan ilmu dasar kepada murid-murid di sekolah Kampung Nelayan Belawan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demokrat Sebut Jika SBY Usulkan Tidak Ada Batas Untuk Pencalonan Presiden Atau Threshold 0 Persen

Aliansi Wanita Pendukung Anies (AWPA) di Sumut Deklarasikan Dukung Anies Jadi Capres 2024

Amien Rais Katakan Jika Dirinya Tidak Mau Maju Dalam Pilpres 2024